watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Cerita Sexs
ML Dengan Nenek

NENEK.. OH NENEKKUUsiaku
menginjak 16 tahun ketika nenek tinggal di
rumahku. Semenjak kakek meninggal beberapa
tahun yang lalu nenek tinggal sendirian di rumah
besarnya ditemani beberapa pembantu dan
pengurus rumah. Namun setelah nenek
mengalami gangguan pada daya ingatnya
(pikun), orang tuaku memutuskan untuk
membawa nenek ke rumah karena selalu
khawatir kalau ditunggui oleh orang lain di
tempat terpisah. Karena pikunnya sudah berat,
orang tuaku berpesan kepada kami agar
menjaga nenek ekstra hati-hati, meskipun kita
sudah menyediakan seorang suster.
Usia nenek kira-kira 60 tahun, tapi kondisinya
tidak seperti kebanyakan manula, nenek pandai
merawat diri karena beliau dulunya isteri seorang
pejabat tinggi. Badannya langsing dan masih
kelihatan segar, meskipun tidak mirip, boleh
dikatakan tipenya Titiek Puspa lah. Sudah tentu
waktu mudanya nenek cantik sekali, seperti yang
saya lihat di foto-fotonya.
Penyakit nenek yang paling parah adalah
kondisinya yang pikun, sampai-sampai tidak
mengenali kita semuanya. Kesenangannya,
setiap hari cerita tentang masa-masa lalu seolah-
olah dia sedang terlibat pembicaraan dengan
orang dulu yang dikenalnya. Untungnya secara
fisik masih sehat walafiat. Dia masih bisa
mengurusi dirinya sehari-hari. Masalah paling
berat adalah harus mengawasi dia sepanjang
waktu, seperti mengawasi balita.
Nenek adalah orang yang perfeksionis dalam hal
penampilanya. Kelihatanya sebagian besar
waktunya habis untuk mematut/merias dirinya.
Tiap pagi dia turun dari kamarnya di lantai atas
untuk sarapan, terus mandi kemudian mulai me-
make up dirinya. Menurut alam pikirannya dia
berada pada masa 25 tahun ke belakang ketika
sedang tour bersama suaminya. Rumahku
dianggapnya hotel yang dia tinggali selagi tour.
Berkali-kali kita harus mencegatnya di pintu
depan, yang katanya mau keluar hotel dulu
keliling kota.
Cerita selanjutnya, kita sudah terbiasa dengan
segala kerepotan mengurusi nenek pikun.
Sampai suatu hari segala tanggung jawab
menjaga nenek tertumpah semuanya kepadaku.
Aku baru saja pulang dari rumah Yanti, pacarku.
Lama-lama kepingin juga merasakan vagina
perawan. Usiaku saat itu 19 tahun. Yanti sudah
mau saat kuajak ke pangandaran liburan ini.
Wah.. pokoknya pikiranku sudah penuh dengan
vagina perawannya yanti.
Baru saja aku masuk rumah, ayah sudah
memanggilku lalu ngomong, seperti sudah
direncanakan ayah dan ibuku akan menghadiri
pernikahan anak kliennya di Singapora selama
seminggu, tapi Mbak Wien suster nenekku
mendadak pulang kampung karena ibunya
meninggal. jadinya sebagai orang satu-satunya
di rumah aku yang harus menjaga nenek
sendirian.
Kesel sekali hatiku, hancur deh liburanku tapi
mau gimana lagi, aku tidak bisa berbuat apa-apa
lagi karena keadaanya mendesak. Meskipun di
depan ayahku manggut-manggut tapi hatiku
gondok sekali. Gagal total bulan maduku
bersama Yanti, padahal sudah kurencanakan
masak-masak.
Untuk persiapan menjaga nenek 24 jam setiap
hari dalam seminggu, aku beli makanan dan
minumana secukupnya, dan tidak lupa aku sewa
VCD porno banyak sekali. Ayah dan ibuku
berangkat setelah makan siang sementara Mbak
Wien sudah berangkat sejak kemaren sore.
Aku cek nenek di kamarnya, kemudian aku ke
ruang tengah nonton VDC sambil makan
makanan kecil. Tak terasa waktu sudah sore dan
hampir gelap, karena kebanyakan nonton VCD
porno, aku jadi horny sekali, apalagi ingat Yanti,
wah.. kapalaku serasa mau pecah karena
menahan nafsu. Akhirnya aku kocok-kocok
sendiri penisku. Aku masih duduk di depan TV
sambil mengocok penisku ketika kulihat nenek
turun dari kamarnya. Wow..!, cantiknya... Dia
memakai gaun malam warna biru yang ketat
sehingga tampak semakin seksi, rambutnya
tertata rapi, sepertinya butuh waktu yang cukup
lama untuk merias dirinya seperti itu. Kulihat
penampilan nenek malam itu sangat istimewa.
"Saya akan pergi makan malam bersama suami
saya", katanya, sambil ngeloyor menuju pintu
depan.
Tadinya akan kubiarkan saja dia pergi. Tapi
kuurungkan niatku itu, kiamat tuh kalau sampai
nenek hilang, cepat kuhampiri dan kupegang
tangannya.
"Lepaskan aku anak muda", katanya marah.
"Akan kulaporkan kamu kepada pimpinan hotel
ini."
Sambil berkata begitu, dia menepiskan
tangannya sambil tetap mencoba melangkah ke
pintu depan. Untung tangannya kupegang kuat
sekali. Kucoba memberikan penjelasan, seperti
yang sudah-sudah tapi tidak berhasil. Alam
pikirannya masih tentang dunia masa lalunya
dan tak pernah mengenali lagi alam nyata
sekarang ini.
Secara tiba-tiba dia meronta kuat sekali dan
terlepas dari peganganku. Kemudian berlari ke
arah pintu depan. Secepat kilat aku mengejarnya.
Kukunci pintu depan. Setengah kuseret kutarik
nenek kembali ke kamarnya. Sambil menaiki
tangga dia ngomel-ngomel sambil mukuli
punggungku. Biasanya kubujuk dia sambil
meladeni ocehannya tentunya sambil berpura-
pura jadi orang pikun juga. Tapi kali ini lagi
nggak mood, berhubung aku masih dongkol
dan nggerundel.
Begitu sampai di kamarnya, dengan agak keras
kudorong dia ke tempat tidurnya. Karena
kudorong tiba-tiba dia agak terjengkang
kemudian terguling di ranjangnya sambil kedua
kakinya terangkat ke atas. Ketika itulah gaun
bawahnya melorot sampai pinggangnya. Ketika
itu kulihat celana dalam nenek berwarna hitam,
kakinya masih padat dan putih mulus, para
pembaca juga nggak bakalan nyangka kalau itu
paha manula.
"Keterlaluan", tangisnya. "Aku akan laporkan
kamu sama manajemen hotel ini", katanya lagi
sambil merapikan bajunya. Aku tidak tahu apa
yang terjadi, mungkin karena sedang horny
berat. Kutarik lagi bajunya sambil kucoba
melepaskan ke atas melalui kepalanya. Setelah itu
tanganku merayap ke bawah lagi, Kutarik celana
dalamnya perlahan-lahan sampai akhirnya lepas
di ujung kakinya.
Nenek kelihatannya shock beberapa saat dan
hanya diam terbaring di ranjangnya. Aku berdiri
sambil terus perhatikan vaginanya. Penisku
sudah keras sekali, apalagi bayanganku tentang
rencana liburan bersama Yanti berkecamuk lagi.
Cepat-cepat kubuka seluruh pakaianku,
kemudian naik ke atas ranjang. Aku berlutut
diantara kedua kakinya. Tanganku mulai
mengelus-elus pahanya, kemudian perlahan-
lahan kuelus vaginanya. Ooohh.. tubuhku
bagaikan dialiri strum ratusan watt,
menggelepar-gelepar sambil leherku tercekat
menelan ludah.
Meskipun sudah pikun, sepertinya dia mulai
menyadari apa yang sedang terjadi. Dia
berusaha melepaskan diri. Kudekap dia erat-erat.
Dia meronta-ronta minta dilepaskan ketika
kutindih tubuhnya. Sambil tangan kananku
mendekapnya, kupegang penisku dengan
tangan kiri, lalu kuarahkan dan kutempelkan di
bibir vaginanya lalu perlahan-lahan mulai
kutekan.
Dia mengerang. Mula-mula kugenjot pelan sekali.
Kudorong semakin dalam setiap kali kutekan.
"Ooohh.. eeenak sekali". Vaginanya semakin
basah. Tiba-tiba tangannya terlepas kemudian
menarik kepalaku, dan menciumku dengan
sangat dalam sekali.
"Oh Mas Satro..! Aku selalu mencintaimu",
diantara desahannya sambil menangis.
Dalam fikiranya dia sedang bersetubuh dengan
suaminya (kakekku).
"Aku minta dari belakang seperti yang biasa kita
lakukan", dia memohon.
Kulonggarkan dekapanku dan kubiarkan dia
berbalik kemudian nungging. Kuarahkan penisku
ke vaginanya.
"Ooohh.. ssshhh", semakin nikmat, sepertinya
semakin sempit dan menjepit. Kita bersenggama
dengan doggy style. Setiap kali kugenjot dan
kudorong dia mengerang dan mendesah serta
tubuhnya mengejang-ngejang.
"Oh Mas Sastroo..! aku mau kellluarhhh.. shhh.."
Kita orgasme secara bersamaan. Kutekan dalam
sekali dan kusemprtokan seluruh air maniku
sampai ke dasar-dasarnya. Kita berbaring
kelelahan beberapa saat. Tiba-tiba tangannya
mengelus-elus penisku. "Oh.. shhh" aku tegang
lagi. Kuraba dan kuelus seluruh lekuk tubuhnya
BH-nya yang berwarna hitam kulepaskan dan
kini semua pakaianya teronggok di lantai, kita
betul-betul bugil saat itu. Kamipun bersetubuh
lagi. Bermacam-macam gaya kami praktekkan
hari itu hingga aku merasa puas menyetubuhi
nenekku sendiri. Kejadian itu berlangsung hingga
seminggu sampai orang tuaku kembali dari
Singapura. Setelah kedua orang tuaku kembali
dari Singapura saya tidak pernah lagi
menyetubuhi nenekku tapi sebagai gantinya aku
setubuhi Yanti, pacarku.


Adult | GO HOME | Exit
1/1961
U-ON

inc Powered by Xtgem.com